Posisi Seks Aman Untuk Ibu
Hamil
Post by : Uliya Hulul azmi
Hamil bukan berarti tidak dapat melakukan hubungan seks lagi. Pasangan suami istri
masih dapat melakukan hubungan seks, kecuali jika ada alasan medis dan atas
saran dari dokter untuk tidak melakukannya. Lantas sejauh mana hubungan intim
ini aman, khususnya bagi wanita hamil? Menurut Konsultan Seks dr. Boyke
Dian Nugraha, SpOG,. Selama dokter kandungan tidak mengatakan rawan
keguguran, rentan perdarahan, berisiko pecah ketuban, atau ari-ari janin berada
di bawah, hubungan intim aman untuk dilakukan. Saran dr.Boyke lagi, jangan
segan dan banyak bertanya kepada dokter kandungan dan lakukanlah konsultasi itu
minimal sebulan sekali.
Berapa kali sebaiknya wanita hamil melakukan hubungan
intim, itu tergantung dari kebutuhan wanita hamil tersebut. Di awal kehamilan,
hormon pada ibu hamil membuat beberapa wanita hamil lebih doyan melakukan
hubungan intim. Dorongan seksual itu juga muncul dari suami yang merasa
istrinya terlihat lebih seksi saat sedang hamil (misalnya karena tak tahan
melihat payurada dan bokong istrinya yang membesar).
Saran dr.Boyke, terima semuanya itu sebagai kewajaran.
“Seberapa seringnya tidak ada batasan. Semuanya on demand (sesuai
kebutuhan). Kadang ada suami yang merasa takut istrinya tidak merasa nyaman,
tapi di sisi lain istrinya pengin . Ya, lakukan saja. Saya
pernah punya pasien yang pada saat hamil melakukan hubungan intim sampai 12
kali dalam sehari. Tingginya dorongan seksual itu dikarenakan istri merasa
lebih bahagia dan menganggap dirinya lebih sempurna di saat hamil.“
Akan tetapi pada saat kehamilan sudah semakin membesar
maka perut akan semakin besar pula, sehingga disarankan agar ibu hamil perlu
melakukan dan mencari posisi seks yang nyaman.
Beberapa pakar kesehatan menegaskan, pada kehamilan
muda usia tiga bulan atau trimester pertama, pasutri masih harus waspada dan
sebaiknya tidak melakukan hubungan intim dulu. Hal ini berlandaskan pada alasan
karena tiga bulan pertama merupakan masa rawan di mana janin mulai terbentuk.
Kalau terkena benturan sedikit, janin rawan keguguran. Hubungan seks di awal
kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari belum terbentuk sehingga dapat
mengakibatkan keguguran bila terjadi kontraksi dahsyat.
Namun demikian, berhubungan seks saat hamil tidaklah
membahayakan bila dilakukan dengan sangat hati-hati. Bahkan, beberapa pakar
kandungan mengatakan bahwa melakukan hubungan intim sangat dianjurkan untuk
memperlancar proses persalinan.
Nah agar tidak sampai salah tindakan, berikut posisi
hubungan intim yang aman bagi wanita hamil:
- Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), menurut Boyke, posisi apapun masih sangat aman dan boleh dilakukan.
- Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways ), menungging (dog position ), dan duduk (woman on back ) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. “Posisi ini masih nyaman bagi istri. Pokoknya selama dokter kandungan mengatakan aman, lakukan saja,” ujar Boyke.
- Jika sudah mendekati usia 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.”
Sex Glossary
Sideways
Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.
Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.
Doggy Style
Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi
lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara
(dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri.
Woman on Back
Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan
ke perut atau rahim. Istri berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada,
sedang suami berlutut di antara kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa
mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di
bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan jangan berbaring
telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama setelahnya, agar berat rahim tidak
memblokir pembuluh darah yang masuk rahim dan kaki istri.
Spooning
Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir
kehamilan. Posisi istri memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil
karena berat dari perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan seks juga
memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak membuat
wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya).
Mengenai ‘strategi’ pemilihan posisi saat berhubungan
seks ini sangat beragam, semua tergantung pada kesiapan fisik dan psikis yang
bersangkutan. Bagi sebagian perempuan, kehamilan justru meningkatkan dorongan
seksual, tetapi bagi sebagian lain tidak berpengaruh. Sementara bagi perempuan
yang lain, kehamilan justru menekan atau menurunkan dorongan seksual.
Sementara itu, seks ketika hamil dipengaruhi oleh
beberapa hal yang berbeda-beda. Hal-hal yang mempengaruhi aktivitas seksual
seseorang ketika sedang hamil, yaitu:
- Kepercayaan yang telah dimiliki tentang seks
- Kepercayaan yang pasangan miliki tentang seks
- Kondisi fisik pada saat kehamilan
- Kondisi emosional pada saat kehamilan
Di luar dari faktor-faktor tersebut, sebenarnya seks
pada saat kehamilan bisa lebih nikmat. Cairan vagina lebih meningkat dan
perubahan pada area genital membuat beberapa orang justru lebih bisa merasakan
orgasme.
Yang paling penting dari semua posisi seks selama
kehamilan ini adalah jangan meletakkan berat badan ke perut ibu. Batasi tekanan
di perut ibu hamil.