Oleh : Revina Atwidasari
Konsep Manajemen Varney
Manajemen Kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan penemuan, ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
Langkah-
langkah Manajemen Kebidanan
1. Langkah I (Pertama) : Tahap Pengumpulan Data
Dasar
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang aksrat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien :
Untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara :
a) Anamnesa :
Biodata;
Riwayat Menstruasi; Riwayat Kesehatan; Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas;
Biopsikososiospritual; Pengetahuan klien
b)
Pemeriksaan fisik sesuai dengan
kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital
c) Pemeriksaan khusus :
Inspeksi; Palpasi; Auskultasi; Perkusi
d) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium:
Catatan terbaru dan sebelumnya
Tahap ini
merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya. Sehingga
kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan proses
interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya.
Sehingga dalam
tahapan ini harus komprehensip meliputi data subyektif, obyektif, dan hasil pemeriksaan
sehingga dapat menggambarkan kondisi/masalah klien yang sebenarnya atau valid
2.
Langkah II (Kedua) : Interpretasi
Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosa atau masalah bukan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data
tang dikumpulkan.
a) Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup
praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur.
Diagnosa kebidanan yaitu :
1)
Diakui dan telah disyahkan oleh profesi
2)
Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
3)
Memiliki ciri khas kebidanan
4)
Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
5)
Dapat dijelaskan dengan pendekatan manajeman
kebidanan
b) Masalah
Masalah adalah
hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian
atau yang menyertai diagnose.
c) Kebutuhan
Kebutuhan
adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam
diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data.
3. Langkah III (Ketiga) : Mengidentifikasi
Diagnosa atau Masalah Potensial dan Mengantisipasi Penanganannya
Pada langkah ini kita mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
Bidan
diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa potensial ini
benar-benar terjadi.
4. Langkah IV (Keempat) : Menetapkan Kebutuhan
Terhadap Tindakan Segera, untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga
Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
sesuai dengan kodisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.
Kaji ulang
apakah tindakan segera ini benar-benar dibutuhkan.
5.
Langkah V (Kelima) : Menyusun
Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
ditentukan oleh langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap masalah atau diagnosa yang diidentifikasi atau antisipasi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan
tapijuga jadi kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa
yang akan terjadi berikutnya.
6.
Langkah
VI (Keenam) : Pelaksanaan
Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman.
Pada langkah VI ini langkah
V dilaksanakan dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini biasa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan
lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaannya.
7. Langkah VII (Ketujuh) : Mengevaluasi
Yang dilakukan adalah mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi
di dalam diagnosa dan masalah.
Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedang sebagian
belum efektif. Maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak
efektif melalui manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak
efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar