Rabu, 08 Mei 2013

ASKEB I

Oleh : Revina Atwidasari


     Konsep Manajemen Varney
Manajemen Kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan penemuan, ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
Langkah- langkah Manajemen Kebidanan
1.    Langkah I (Pertama) : Tahap Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang aksrat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien :
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :
a)   Anamnesa :
Biodata; Riwayat Menstruasi; Riwayat Kesehatan; Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas; Biopsikososiospritual; Pengetahuan klien
b)   Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital
c)   Pemeriksaan khusus :
Inspeksi; Palpasi; Auskultasi; Perkusi
d)  Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: Catatan terbaru dan sebelumnya
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya. Sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya.
Sehingga dalam tahapan ini harus komprehensip meliputi data subyektif, obyektif, dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi/masalah klien yang sebenarnya atau valid

2.    Langkah II (Kedua) : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah bukan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data tang dikumpulkan.
a)   Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur.
Diagnosa kebidanan yaitu :
1)      Diakui dan telah disyahkan oleh profesi
2)      Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
3)      Memiliki ciri khas kebidanan
4)      Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
5)      Dapat dijelaskan dengan pendekatan manajeman kebidanan
b)   Masalah
Masalah adalah hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnose.
c)   Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data.

3.     Langkah III (Ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan Mengantisipasi Penanganannya
Pada langkah ini kita mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa potensial ini benar-benar terjadi.
4.     Langkah IV (Keempat) : Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera, untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang sesuai dengan kodisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Kaji ulang apakah tindakan segera ini benar-benar dibutuhkan.

5.     Langkah V (Kelima) : Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang diidentifikasi atau antisipasi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tapijuga jadi kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang akan terjadi berikutnya.

6.     Langkah VI (Keenam) : Pelaksanaan  Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman.
Pada langkah VI ini langkah V dilaksanakan dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.

7.     Langkah VII (Ketujuh) : Mengevaluasi
Yang dilakukan adalah mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi  di dalam diagnosa dan masalah.
Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedang sebagian belum efektif. Maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar