Senin, 13 Mei 2013

Mastitis


Nama :: Shandy Kusumawardhani
Nim : 030112b067

INFEKSI PAYUDARA PADA MASA NIFAS (MASTITIS)

A.     Definisi
Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi. Tanda-tanda adanya infeksi adalah  rasa panas dingin disertai dengan kenaikan suhu, penderita merasa lesu dan tidak ada nafsu makan. Penyebab infeksi adalah staphilococcus aureus. Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan. Jika tidak ada pengobatan bisa terjadi abses. (Anggraini,2010)
B.     Penyebab
Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal (Staphylococcus aureus).Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu).Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadidalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan.Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu. Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.
1.      Payudara bengkak yang tidak disusukan secara adekuat.
2.      Bra yang terlalu ketat.
3.      Puting susu lecet yang menyebabkan infeksi.
4.      Asupan gizi kurang, istirahat tidak cukup dan terjadi anemia (Anggraini, 2010)
C.      Gejala
1.      Bengkak dan nyeri.
2.      Payudara tampak merah pada keseluruhan atau di tempat tertentu.
3.      Payudara terasa keras dan berbenjol-benjol.
4.      Ada demam dan rasa sakit umum. (Saleha,2009)
D.     Pencegahan
Perawatan putting susu pada laktasi merupakan usaha penting untuk mencegah mastitis. Perawatan terdiri atas membersihkan putting susu dengan minyak baby oil sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering. Selain itu juga memberi pertolongan kepada ibu menyusui bayinya harus bebas infeksi dengan stafilococus. Bila ada luka atau retak pada putting sebaiknya bayi jangan menyusu pada mammae yang bersangkutan, dan air susu dapat dikeluarkan dengan pijitan.
E.      Penanganan
1.      Payudara dikompres dengan air hangat.
2.      Pastikan bayi mempunyai posisi dan kenyutan yang baik
3.      Jelaskan perlunya menghindari semua yang dapat menyumbat aliran ASI
4.      Lakukan perawatan payudara post partum (post partum breast care)
5.      Bayi mulai menyusu dari payudara yang mengalami peradangan.
6.      Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya. 
7.      Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat cukup. (Anggraini, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar