Nama : Nanda Ira Novita
Nim : 030112b048
A. PENGERTIAN
Asma adalah
penyakit yang berakibat pada saluran pernapasan pada paru (bronchioles).Asma disebabkan peradanagan
yang kronis dan terus menerus dalam
jangka waktu yang lama. Ini menyebabkan saluran
pernapasan seseorang dengan asma
, memiliki sensivitas yang tinggi
terhadap berbagai macam “pencetus” . baca selengkapnya ketika peradanagan tercetus oleh berbagai factor
dari luar dan dari dalam, saluran pernapasa mengalami pembengkakan dan
terpenuhi oleh lendir. Otot tanpa adanya kontraksi saluran pernapasan (
bronchospasm), lebih lanjut menyebabkan
terjadinya pembatasan saluran udara, pembatasan ini menyebabkan kesulitan dalam ekspiration (
menghembuskan udara keluar dari dalam paru). (Mochtar , rustam 1998)
B. GEJALA
PENYAKIT ASMA
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih
sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami
serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu- waktu. Penderita lainnya hamper
selalu mengalami batuk dan mengi
(bengek) serta mengalami seranagan hebat setelah menderita suatu infeksi
virus, olahraga atau setelah terpapar oleh allergen maupun iritan.
Menangis atau tertawa keras
juga bisa
menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba- tiba ditandai dengan
nafas yang berbunyi (wheezing , mengi,
bengek). Batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita
menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara
perlahan dengan gejala yang secara
bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh
seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada.
Serangan bisa berlangsung dalam beberapa enit atau bisa berlangsung sampai
beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak- anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di
leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa
merupakan satu-satunya gejala. Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi
semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan ,
penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang sangat
berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Meskipun telah mengalami serangan yang
berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna .
Kebingungan , letargi ( keadaan
kesadaran yang menurun , dimana penderita seperti tidur lelap, tetepi dapat di
bangunkan sebentar kemudian segera tertidur
kembali ) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa
persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera di lakukan
pengobatan .
Kadang beberapa alveoli ( kantong udara
di paru- paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul disekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang
dirasakan oleh penderita.
C. PENYEBAB
PENYAKIT ASMA
Istilah penyebab asma sebenarnya kurang tepat
karena sampai saat ini penyebab asma
belum diketahui.telah banyak penelitian yang di lakukan oleh para ahli di
bidang asma untuk menerangkan sebab terjadi nya
asma, namun , belum satupun teori atau hipotesis yang dapat diterima
atau disepakati semua para ahli. Meskipun demikian yang jelas saluran
pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap
berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran
napas). Asap rokok, tekanan jiwa, allergen pada orang normal tidak menimbulkan
asma rangsangan tadi menimbulkan serangan.
Pada penderita asma , penyempitan saluran pernapasan merupakan respon
terhadap rangsangan yang pada paru- paru normal tidak akan mempengaruhi saluran
pernapasan. Penyempitan ini dapat di picu oleh berbagai rangsangan, seperti
serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Pada suatu
serangan asma , otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang
melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan
pelepasan lendir kedalam saluran udara.
Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut
bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha
sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Sel- sel tertentu di dalam saluran udara
(terutama sel mast) di duga bertanggung jawab terhadap awal mula terjadinya
penyempitan ini. Sel mast dapat di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti
histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya :
1. Kontraksi otot polos
2. Peningkatan pembentukan lendir
3. Perpindahan sel darah putih tertentu
ke bronki
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu
yang mereka kenal sebagai benda asing
(allergen), sebagai serbuk sari ,debu halus yang terdapat di dalam rumah atau
bulu binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi
tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olahraga atau
berada dalam cuaca dingin. Stress dan kecemasan juga bisa memicu di lepaskannya
histamine dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang di temukan
di dalam saluran udara penderita asma
melepaskan bahan lainnya ( juga leukotrien), yang
juga
menyebabkan penyempitan saluran udara.
D. FACTOR
PENCETUS SERANGAN ASMA
Pemicu mengakibatkan terganggunya saluran pernapasan dan mengakibatkan
penyempitan dari saluran pernapasan (bronkokonstriksi).
Pemicu tidak menyebabkan peradangan.
Banyak kalangan kedokteran yang menganggap pemicu dan bronkokonstriksi adalah gangguan pernapasan akut, yang belum berarti asma.
Gejala- gejala dan bronkokonstriksi yang di akibatkan oleh pemicu timbul seketika, berlangsung dalam jangka
pendek dan lebih muda diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran prnapasan akan bereaksi lebih cepat bila sudah ada atau terjadi peradangan.
1. Faktor pada pasien
a. Aspek genetic
Kemungkinan alergi
b. Saluran napas yang
memang mudah terangsang
c. Jenis kelamin
d. Ras/ etnis
2. Faktor lingkungan
a.bahan- bahan di
dalam ruangan : debu rumah, binatang,
kecoa.
b. bahan- bahan di
luar ruangan: tepung saru bunga, jamur.
c. makan- makanan
tertentu, bahan pengawet, penyedap,
pewarna makanan.
d. obat-obatan
tertentu
e. iritan (parfum,
bau –bauan yang merangsang, household
spray.
e. Ekspresi emosi yang
berlebihan
f. Asap rokok dari
perokok aktif atau pasif
g. Polusi udara dari
luar dan dalam ruangan
h. Infeksi saluran
pernapasan
i. Exsercise induced
asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan aktifitas fisik tertentu
j. Perubahan cuaca
E. PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA ASMA
Pertolongan pertama
pada orang menderita serangan asma sebenarnya sangat mudah dan sangat penting. Apabila terlambat di
tangani, dapat berakibat fatal , caranya sebagai berikut :
1. Pada saat anda
menemui orang terkena serangan asma hendaklah cari tempat yang nyaman (bisa di
bawa ketempat tidur atau ruangan yang memungkinkan penderita dapat beristirahat
dengan tenang.
2. Usahakan posisi
penderita dalam keadaan setengah duduk dengan pundak bersandar di bantal atau
tembok atau apa saja, jangan sekali- kali di posisikan dalam posisi tidur,itu
dapat memperparah penyakit yang di derita, sebab saluran pernapasannya dapat
tersumbat karena posisi tidur yang salah.
3. Penolong hendaklah
tidak panik, ajak si penderita ngobrol (kalau memungkinkan),kalau tidak
memungkinkan, tenangkan dan hibur penderita, hal itu dapat sangat membantu
kepulihan penderita walaupun sementara.
4. Pijit pada daerah
syaraf paru- paru yang terlrtak di atas jempol kaki (sekitar 3-5 cm) ,tepat di
daerah ruas antara jempol dan jari telunjuk kaki, tekhnik pijitnya harus
perlahan- lahan.
5. Beri penderita air
hangat walaupun sedikit, berfungsi agar penderita tenang.
6. Bila usaha di atas
anda usahakan selama 15 menit tidak ada kemajuan segera bawa ke dokter
terdekat.
F. PENCENGAHAN ASMA
Semua serangan penyakit asma harus di cegah.
Serangan penyakit asma dapat di cegah jika faktor pemicunya di ketahui dan dengan meminum obat sebelum melakukan
olahraga.
Adapun usaha – usaha
pencegahan yang dapat di lakukan untuk mencegah datangnya serangan penyakit
asma, antara lain :
1. Menjaga kesehatan
2. Menjaga kebersihan
lingkungan
3. Menghindarkan faktor
pencetus serangan penyakit asma
4. Menggunakan obat –
obatan anti penyakit asma
Setiap penderita harus mencoba untuk
melakukan tindakan pencengahan. Tetapi
bila gejala- gejala sedang timbul maka di perlukan obat antipenyakit asma untuk
menghilangkan gejala dan selanjutnya di pertahankan agar penderita bebas dari
gejala penyakit asma.
1. Menjaga kesehatan
Menjaga kesehatan
merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila
penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit asma
beserta komplikasinya.
Usaha menjaga
kesehatan ini antara lain berupa makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang
cukup, reaksi dan olahraga yang sesuai. Penderita di anjurkan banyak minum
kecuali bila di larang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit
jantung atau ginjal yang berat. Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada
di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah di keluarkan. Sebaliknya bila
penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar di
keluarkan. Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan
cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang
minum dan penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas
cepat dan dalam.
2. Menjaga kebersihan
lingkungan
Lingkungan dimana
penderita hidup sehari- hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit
asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting di perhatikan. Rumah sebaiknya
tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari, saluran pembuangan air harus
lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus.
Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang- barang untuk menghindari
debu rumah. Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk , atau semprotan
rambut dan lain- lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga
perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas- jelas ada hubungan antara
lingkungan kerja dengan serangan penyakit asmanya.
3. Menghindari faktor
pencetusan
Alergen yang
tersering menimbulkan penyakit asma adalah debu sehingga cara-cara menghindari
debu rumah harus di pahami. Allergen lain seperti kucing, anjing, burung perlu
mendapat perhatian dan juga perlu di ketahui bahwa binatang yang tidak di duga
seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.
Infeksi virus
saluran sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma
menjauhi orang- orang yang sedang terserang influenza. Juga di anjurkan
menghindari tempat- tempat ramai atau penuh sesak. Hindari kelelahan yang
berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari- lari
mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga,
lakukan latihan pemanasn terlebih dahulu dan di anjurkan memakai obat pencengah
serangan penyakit asma. Zat- zat yang meransang saluran napas seperti asap
rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat- zat kimia dan udara kotor
lainnya harus di hindari. Perhatikan obat- obatan yang di minum, khususnya
obat- obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat- obat
antirematik (aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartazine) dan zat pengawet
makanan (benzoat), juga dapat menimbulkan penyakit asma.
4. Menggunakan obat-
obat anti penyakit asma
Pada serangan
penyakit asma yang ringan apalagi frekuensi nya jarang, penderita boleh memakai
obat bronkodilator, baik bentuk tablet,
kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin agar gejala penyakit asmanya cepat hilang,
jelas aerosollebih baik.
Pada serangan yang
lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik
mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula- mula dengan aerosol
atau tablet/ sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian di kombinasi
dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru di tambahkan
kortikosteroid.
Pada penyakit asma
kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat di coba obat- obat pencegah serangan
penyakit asma ialah selain untuk mencegah terjadinya serangan penyakit asma
juga di harapkan agar penggunaan obat- obat bronkodilator dan steroid sistemik
dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin di hentikan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sumijatun, et al, 2005. KONSEP DASTER KEPERAWATAN KOMUNITAS,
Jakarta : EGC
2.
Arifa, Menijoer, dkk, 2001. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN .
Jakarta : EGC
3.
Prawiharjo , sarwono. 2005 . ILMU KEBIDANAN . Jakarta :
tridasa printer
4.
Mochtar , Rustam . 1998. SINOPSIS OBSTETRI. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar