Sabtu, 11 Mei 2013

KELUARGA BERENCANA

  KELUARGA BERENCANA

OLEH : ULIYA HULUL AZMI 
 
a.      Pengertian
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan.
(Perawatan Ibu Paska Melahirkan, 2003 haL: 107)
b.      Tujuan
(WHO Expert Commite 1997)
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
1)        Mendapatkan obyek tertentu
2)        Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
3)        Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
4)        Mengatur interval diantara kehamilan
5)        Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri
6)        Menentukan jumlah anak yang diinginkan
c.       Macam-macam Macam-macam metode kontrasepsi
1.      Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi ini tersedia dalam bentuk oral, suntikan, dan mekanik. Kontrasepsi oral adalah kombinasi dari hormon estrogen dan progestin atau hanya progestin-mini pil. Suntikan dan kontrasepsi implant (mekanik) mengandung progestin saja atau kombinasi progestin dan estrogen.
a.       Kontrasepsi oral kombinasi (pil) : Mengandung sintetik estrogen dan preparat progestin yang mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui penekanan hormon LH dan FSH, mempertebal lendir mukosa servikal (leher rahim), dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium. Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsy). Selain untuk kontrasepsi, oral kombinasi dapat digunakan untuk menangani dismenorea (nyeri saat haid), menoragia, dan metroragia. Oral kombinasi tidak direkomendasikan untuk wanita menyusui, sampai minimal 6 bulan setelah melahirkan. Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu. Wanita yang tidak menyusui harus menunggu setidaknya 3 bulan setelah melahirkan sebelum memulai oral kombinasi karena peningkatan risiko terbentuknya bekuan darah di tungkai. Apabila 1 pil lupa diminum, 2 pil harus diminum sesegera mungkin setelah ingat, dan pack tersebut harus dihabiskan seperti biasa. Bila 2 atau lebih pil lupa diminum, maka pack pil harus tetap dihabiskan dan metode kontrasepsi lain harus digunakan, seperti kondom untuk mencegah kehamilan.
b.      Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan. Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB. Obat anti-kejang (fenitoin dan fenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB. Beberapa kondisi dimana kontrasepsi oral kombinasi tidak boleh diigunakan pada wanita dengan : menyusui atau kurang dari 6 minggu setelah melahirkan, usia >35 tahun dan merokok 15 batang sehari, faktor risiko multipel untuk penyakit jantung (usia tua, merokok, diabetes, hipertensi) , tekanan darah sistolik ≥ 160 atau TD diastolik ≥ 100 mmHg, riwayat trombosis vena dalam atau emboli paru, operasi besar dengan istirahat lama di tempat tidur , riwayat sakit jantung iskemik, stroke, penyakit jantung katup komplikasi, migrain dengan gejala neurologi fokal (dengan aura), migrain tanpa gejala neurologi fokal dan usia = 35 tahun, riwayat kanker payudara, diabetes dengan nefropati, retinopati, neuropati, penyakit vaskular, atau diabetes > 20 tahun, sirosis berat, kanker hati
-         Efektivitas  : kehamilan terjadi pada 0,1 – 5 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
-         Keuntungan : sangat efektif, mencegah kanker indung telur dan kanker endometrium, menurunkan ketidakteraturan menstruasi dan anemia yang berkaitan dengan menstruasi, menghaluskan kulit dengan jerawat sedang.
-         Kerugian     : tidak direkomendasikan untuk menyusui, tidak melindungi dari Penyakit Menular Seksual (PMS), harus diminum setiap hari, membutuhkan resep dokteran.
-         Efek samping lokal  : mual, nyeri tekan pada payudara, sakit kepala.
-         Efek samping : perdarahan tidak teratur (umumnya menghilang setelah 3 bulan pemakaian), meningkatkan tekanan darah (dapat kembali normal bila oral kombinasi dihentikan), bekuan darah pada vena tungkai (3-4 kali pada pil KB dosis tinggi), meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, risiko stroke (pada wanita usia > 35 tahun).
-         Pengembalian kesuburan : ketika dihentikan maka kesuburan akan kembali seperti semula. Kesuburan ini bervariasi, dalam waktu 3-12 bulan setelah dihentikan maka tidak ada perbedaan kesuburan antara wanita yang memakai kontrasepsi oral dan yang tidak.
c.       Kontrasepsi oral progestin (pil) : Dimana suatu pil yang berisi hormon estrogen dan progesteron atau progesteron saja yang diminum setiap hari selama 21 atau 28 hari yang bekerja menekan ovulasi  yang akan mencegah lepasnya sel telur perempuan dari indung telur, mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani/sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim, dan menipiskan lapisan endometrium/ selaput lendir di vagina dengan tingkat keberhasilan/ efektivitas 92-99%. Kontrasepsi ini diberikan pada wanita yang menginginkan kontrasepsi oral namun tidak bisa menggunakan oral kombinasi karena pengaruh estrogen dapat membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui. 

 





-          Efektivitas : kehamilan terjadi pada 0,5 – 5 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama.
-          Keuntungan : mula kerja cepat (24 jam setelah pemakaian pil), menurunkan kejadian menoragia dan anemia. Dapat digunakan pada wanita menyusui. Mencegah terjadinya kanker endometrium, tidak memiliki efek samping yang berkaitan dengan estrogen (bekuan darah di vena tungkai).
-          Kerugian  : harus diminum di waktu yang sama setiap hari, kurang efektif dibandingkan oral kombinasi, membutuhkan resep dokter.
-          Efek samping : penambahan berat badan, jerawat, kecemasan, angka kejadian terjadinya perdarahan tidak teratur tinggi.
-          Pengembalian kesuburan cepat ketika pil dihentikan
b.      Kontrasepsi suntikan progestin: Hormon progesteron yang disuntikkan ke bokong/otot panggul lengan atas setiap 3 bulan atau hormon estrogen yang disuntikkan setiap satu bulan sekali. Cara kerja suntikan adalah mencegah lepasnya sel telur dari indung telur perempuan, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga spermatozoa (sel mani) tidak masuk ke dalam rahim, menipiskan endometrium/selaput lendir sehingga tidak siap untuk hamil. Dengan tingkat keberhasilan/efektifitas lebih dari 99%. Mencegah kehamilan dengan mekanisme yang sama seperti progestin pil namun kontrasepsi ini menggunakan  suntikan intramuskular (dalam otot <bokong atau lengan atas>). Yang sering digunakan adalah medroxyprogesterone asetat (Depo-Provera), 150 mg yang diberikan setiap 3 bulan.
-          Efektivitas  : kehamilan terjadi pada 0,3 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama.
-          Keuntungan : mula kerja cepat dan sangat efektif, bekerja dalam waktu lama, tidak mengganggu menyusui, dapat dipakai segera setelah keguguran atau setelah masa nifas.
-          Kerugian      : suntikan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan secara teratur, tidak melindungi dari PMS.
-          Efek samping  lokal          : peningkatan berat badan, rambut rontok.
-          Efek samping     : tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme lemak, ketidakteraturan menstruasi termasuk menometroragi (umumnya beberapa bulan pertama) dan amenorea ( 1 tahun pertama), jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun.
-          Pengembalian kesuburan 5-7 bulan setelah penghentian suntikan
c.       Kontrasepsi suntikan  estrogen-progesteron : suntikan ini diberikan secara intramuskular setiap bulan, mengandung 25 mg depo medroxyprogesteron asetat dan 5 mg estradiol cypionat. Mekanisme kerja, efek samping, kriteria, dan keamanan sama seperti kontrasepsi oral kombinasi. Siklus menstruasi terjadi lebih stabil setiap bulan. Pengembalian kesuburan tidak selama kontrasepsi suntikan progestin.
 
a.       Implant progestin : Satu kapsul, dua kapsul dan enam kapsul yang dimasukkan ke bawah kulit lengan atas secara perlahan melepaskan hormon progesteron selama 3 atau 5 tahun. Dengan cara kerja menghambat terjadinya ovulasi, menyebabkan endometrium/selaput tidak siap untuk nidasi/menerima pembuahan, mempertebal lendir serviks/rahim, menipiskan lapisan endometrium/selaput lendir dengan tingkat keberhasilan 97-99%. Yang mengandung 36mg levonorgestrel yang dimasukkan ke dalam kulit lengan wanita. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan. Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun. Mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur), mempertebal lendir mukosa leher rahim, mengganggu pergerakan saluran tuba, dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium. Kontrasepsi ini efektif dalam waktu 48 jam setelah diimplan dan efektif selama 5-7 tahun.
    
Gambar 35. Implant
-          Efektivitas   : kehamilan terjadi pada 0,05 per 100 wanita pada 1 tahun  penggunaan pertama.
-          Keuntungan  : Sangat efektif, bekerja untuk jangka waktu lama.
-          Kerugian      : Membutuhkan prosedur  operasi kecil untuk pemakaian dan pelepasan, tidak melindungi dari PMS.
-          Efek samping lokal  : Sakit kepala, payudara menjadi keras, peningkatan berat badan, kerontokan rambut, jerawat, perubahan mood.
-          Efek samping     :  Gangguan metabolisme lemak, hirsutisme, gangguan  menstruasi (memanjang, tidak teratur).
-          Kesuburan baru kembali 1 bulan setelah kapsul diambil
b.      Kontrasepsi Patch:  Patch ini didesain untuk melepaskan 20µg ethinyl estradiol dan 150 µg norelgestromin. Mencegah kehamilan dengan cara yang sama seperti kontrasepsi oral (pil). Digunakan selama 3 minggu, dan 1 minggu bebas patch untuk siklus menstruasi.
Gambar 36. Kontrasepsi Patch
1.         Kontrasepsi Barrier (penghalang)
a.       Kondom (pria dan wanita) àdalah metode yang mengumpulkan air mani dan sperma di dalam kantung kondom dan mencegahnya memasuki saluran reproduksi wanita. Kondom pria harus dipakai setelah ereksi dan sebelum alat kelamin pria penetrasi ke dalam vagina yang meliputi separuh bagian penis yang ereksi. Tidak boleh terlalu ketat (ada tempat kosong di ujung untuk menampung sperma). Kondom harus dilepas setelah ejakulasi.
Cara pemakaian kondom :
-              Gunakan kondom seiap kali berhubungan seksual
-              Buka kondom secara perlahan untuk mencegah kerusakan (jangan menggunakan gigi atau benda tajam)
-              Pasang kondom dalam keadaan penis ereksi dan sebelum kontak dengan pasangan
-              Pastikan tidak ada udara yang terjebak di ujung kondom
-              Pastikan penggunaan pelumas yang cukup (dapat menggunakan pelumas tambahan)
-              Gunakan hanya pelumas dengan bahan dasar air ketika menggunakan kondom (pelumas dengan bahan dasar minyak dapat melemahkan lateks)
-               Pegang kondom dengan hati-hati setelah ejakulasi, dan untuk mencegah terlepasnya kondom, keluarkan kondom dari vagina dalam keadaan penis ereksi
·      Efktivitas : kehamilan terjadi pada 3-14 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
·      Keuntungan  : dapat digunakan selama menyusui, satu-satunya kontrasepsi yang mencegah PMS, infeksi GO, klamidia
·      Kerugian  : kegagalan tinggi bila tidak digunakan dengan benar, alergi lateks pada orang yang sensitif
Gambar 37. Kontrasepsi Kondom
b.      Diafragma dan cervical cap : kontrasepsi penghalang yang dimasukkan ke dalam vagina dan mencegah sperma masuk ke dalam saluran reproduksi. Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel. Diafragma diletakkan posterior dari simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya. Diafragma harus diletakkan minimal 6 jam setelah senggama. Cervical cap (penutup serviks) adalah kop bulat yang diletakkan menutupi leher rahim dengan perlekatan di bagian forniks. Terbuat dari karet dan harus tetap di tempatnya lebih dari 48 jam
·       Efektivitas : kehamilan terjadi pada 6-40 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
·       Keuntungan : dapat digunakan selama menyusui, tidak ada risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS
·       Kerugian  : angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari tenaga kesehatan, ketidaknyamanan
Gambar 38. Kontrasepsi Diafragma dan Cervical Cap
2.         Spermisida
Agen yang menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan motilitas (pergerakan sperma). Tipe spermisida mencakup foam aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Terutama mengandung nonoxynol 9
·               Efektivitas  : kehamilan terjadi pada 6-26 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
·            Keuntungan : tidak mengganggu kesehatan, berfungsi sebagai pelumas, dapat mencegah PMS bakterial
·            Kerugian : angka kegagalan tinggi, dapat meningkatkan transmisi virus HIV, hanya efektif  1-2 jam.
3.         Metode Ritmik
Metode ritmik adalah metode dimana pasangan suami istri menghindari berhubungan seksual pada siklus subur seorang wanita. Ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.
a.         Metode ritmik kalender merupakan metode dimana pasangan menghindari berhubungan seksual selama periode subur wanita berdasarkan panjang siklus menstruasi, kemungkinan waktu ovulasi, jangka waktu sel telur masih dapat dibuahi, dan kemampuan sperma untuk bertahan di saluran reproduksi wanita. Periode subur seorang wanita dihitung dari : (siklus menstruasi terpendek – 18) dan (siklus menstruasi terpanjang -  11).Contoh: bila siklus terpendek seorang wanita adalah 25 hari, dan siklus terpanjangnya 29 hari, maka periode suburnya adalah (25 – 18) dan (29 – 11) yang berarti hubunan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-7 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.
b.        Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin. Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual) diperlukan selama menstruasi, setiap hari selama periode preovulasi (berdasarkan lendir serviks), dan sampai waktu lendir masa subur muncul sampai 3 hari setelah lendir masa subur itu berhenti.
c.         Metode pengukuran suhu tubuh berdasarkan perubahan temperatur. Pengukuran dilakukan pada suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1° Celsius) setelah ovulasi. Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan sejak hari pertama menstruasi sampai 3 hari setelah kenaikan dari temperatur.
·      Efektivitas : kehamilan terjadi pada 9-25 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
·      Keuntungan : tidak ada efek samping gangguan kesehatan,ekonomis
·      Kerugian : angka kegagalan tinggi,  tidak melindungi dari PMS, menghambat spontanitas, membutuhkan siklus menstruasi teratur.
4.         Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi
Disebut juga coitus interruptus. Pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme). Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
5.         Metode amenorea menyusui
Selama menyusui, penghisapan air susu oleh bayi menyebabkan perubahan hormonal dimana hipotalamus mengeluarkan GnRH yang menekan pengeluaran hormone LH dan menghambat ovulasi. Ini adalah metode yang efektif bila kriteria terpenuhi : menyusui setiap 4 jam pada siang hari, dan setiap 6 jam pada malam hari. Makanan tambahan hanya diberikan 5-10% dari total.
·      Efektivitas : kehamilan terjadi pada 2 per 100 wanita pada 6 bulan setelah melahirkan, 6 per 100 wanita setelah 6-12 bulan setelah melahirkan
·      Keuntungan : pencegahan kehamilan segera setelah melahirkan, tidak mengganggu kesehatan, ekonomis, merangsang seorang wanita untuk menyusui
·      Kerugian : tidak sepenuhnya efektif, harus memenuhi criteria, tidak melindungi dari PMS.
6.         Kontrasepsi darurat
a.       Kontrasepsi darurat hormonal àdalah estrogen dosis tinggi atau progestin diberikan dalam waktu 72 jam setelah senggama tidak terproteksi, dengan cara kerja mencegah ovulasi dan menyebabkan perubahan di endometrium. 4 pil kombinasi yang mengandung 30-35μg ethinyl estradiol, diulangi 12 jam kemudian. 2 pil kombinasi mengandung 50μg levonorgestrel, diulangi 12 jam kemudian. Tidak boleh digunakan pada wanita yang alergi kontrasepsi pil hormonal. Tidak boleh digunakan sebagai kontrasepsi rutin.
·       Efektivitas : kehamilan terjadi pada 2 per 100 wanita pada bila digunakan dalam waktu 72 jam
·       Keuntungan : sangat efektif untuk situasi darurat
·       Kerugian  : mual hebat dan perdarahan
b.      Kontrasepsi darurat IUD àdalah dimasukkan 5 hari setelah senggama tidak terproteksi untuk mengganggu implantasi, kehamilan terjadi kurang dari 1 per 100 wanita bila dimasukkan dalam waktu 5 hari.
Gambar 39. Pemasangan IUD
7.         Sterilisasi / KONTAP
a.      Pengertian
Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami  isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria.  Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau  MOW (Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi.
Kontrasepsi mantap pada wanita  atau  MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi., yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan  saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.
b.      Cara Kerja
-          Tubektomi (MOW) Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur   tertutup
Gambar 40. Tubektomi (MOW)
-         Vasektomi (MOP)
Gambar 41. Vasektomi (MOP)
Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma
c.       Keuntungan
Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan kontrasepsi lain adalah : Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara kontrasepsi lain, Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja, Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan cara kontrasepsi yang permanen, Lebih ekonomis, karena hanya memrlukan biaya untuk satu kali tindakan saja. Secara khusus keuntungan kontap wanita dan pria adalah :
Keuntungan Tubektomi(MOW) :
-   Sangat efektif dan “permanen”
-       Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
-       Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
-       Tidak mempengaruhi proses menyusui
-       Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
-       Tidak menggangu hubungan seksual
Keuntungan Vasektomi (MOP)
-       Sangat efektif dan “permanen”
-       Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
-       Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
-       Tidak menggangu hubungan seksual
-       Tindakan bedah yang aman dan sederhana
d.      Kerugian
Tubektomi (MOW)
-         Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah     tindakan
-     Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan
Vasektomi (MOP)
-       Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki    anak
-        Harus ada tindakan pembedahan minor.
e.       Syarat
Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
1.       Sukarela
Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap; artinya sedcara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara kontraseps
2.       Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia : artinya : calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan  telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani, bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling sedikit, umur sekitar 2 tahun,  umur isteri paling muda sekitar 25 tahun
3.       Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan; artinya tidak ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak. Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (Informed Consent).
f.       Yang Dapat Menjalani
Tubektomi (MOW)
-          Usia lebih dari 26 tahun
-          Sudah punya anak cukup (2 anak), ank terkecil harus berusia  minimal 5 (lima) tahun
-          Yakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan  kehendaknya
-          Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang  serius
-          Ibu pasca persalinan
-          Ibu pasca keguguran
Vasektomi (MOP) Untuk laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi

g.      Yang Sebaiknya Tidak Menjalani
Tubektomi ( MOW )
-        Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
-        Menderita tekanan darh tinggi
-        Kencing manis (diabetes)
-         Penyakit jantung
-         Penyakit paru-paru
-         Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
-         Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol)
-         Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan
-         Kurang pati mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan
-         Belum memberikan persetujuan tertulis
Vasektomi (MOP)
-           Infeksi kulit atu jamur di daerah kemaluan
-            Menderita kencing manis
-            Hidrokel atau varikokel yang besar
-            Hernia inguinalis
-            Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia.


h.      Waktu pelaksanaan
Tubektomi (MOW)
-          Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara  rasional klien tersebut tidak hamil
-          Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
-          Pascapersalinan
-          Minilap: di dalam  waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
-          Laparoskopi: tidak tepat unntuk klie-klien pasca persalinan
-          Pasca keguguran
-          Triwulan pertama: dalam wakru 7 hari sepanjang tidak ada  bukti infeksi pelvik) minilap atau laparoskopi)
-          Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti   infeksi pelvik (minilap saja)
Vasektomi (MOP)
-           Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan.  Yang penting sudah memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan  kesehatan.
-           Istri beresiko tinggi
i.        Tempat Pelayanan
Tubektomi (MOW)
Rumah sakit. Jika ada keluhan, pemakai harus ke Rumah Sakit
Vasektomi (MOP)
Rumah Sakit, puskesmas dan klinik KB.
j.        Persiapan Sebelum Tindakan
Tubektomi (MOW)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap wanita adalah:
1.          Puasa mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan lambung agar makan obat maag sebelum dan sesudah puasa
2.          Mandi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai bersih, dan juga daerah perut bagian bawah
3.          Tidak memakai perhiasan, kosmetik, cat kuku, dll
4.          Membawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di cap jempol
5.          Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu
6.          Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota keluarga; sebaiknya suami.
Vasektomi (MOP)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
1.      Tidur dan istirahat cukup
2.      Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
3.      Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
4.      Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
5.      Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani atau cap jempol.

1 komentar:

  1. kenapa tubektomi di lakukan pada hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi?

    BalasHapus