KELUARGA BERENCANA
OLEH : ULIYA HULUL AZMI
a.
Pengertian
Keluarga berencana adalah salah satu
usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,
pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan.
(Perawatan Ibu
Paska Melahirkan, 2003 haL: 107)
b.
Tujuan
(WHO Expert Commite 1997)
Keluarga berencana adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
1)
Mendapatkan
obyek tertentu
2)
Menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan
3)
Mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan
4)
Mengatur
interval diantara kehamilan
5)
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri
6)
Menentukan
jumlah anak yang diinginkan
c.
Macam-macam Macam-macam metode kontrasepsi
1.
Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi ini tersedia dalam bentuk oral, suntikan, dan mekanik.
Kontrasepsi oral adalah kombinasi dari hormon estrogen dan progestin atau hanya
progestin-mini pil. Suntikan dan kontrasepsi implant (mekanik) mengandung
progestin saja atau kombinasi progestin dan estrogen.
a. Kontrasepsi oral kombinasi (pil) : Mengandung sintetik estrogen dan preparat
progestin yang mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi
(pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui penekanan hormon LH dan FSH,
mempertebal lendir mukosa servikal (leher rahim), dan menghalangi pertumbuhan
lapisan endometrium. Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan
ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. Estrogen dosis tinggi biasanya
diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsy).
Selain untuk kontrasepsi, oral kombinasi dapat digunakan untuk menangani
dismenorea (nyeri saat haid), menoragia, dan metroragia. Oral kombinasi tidak
direkomendasikan untuk wanita menyusui, sampai minimal 6 bulan setelah melahirkan.
Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air
susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil
terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu
menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak
mempengaruhi pembentukan air susu. Wanita yang tidak menyusui harus menunggu
setidaknya 3 bulan setelah melahirkan sebelum memulai oral kombinasi karena
peningkatan risiko terbentuknya bekuan darah di tungkai. Apabila 1 pil lupa
diminum, 2 pil harus diminum sesegera mungkin setelah ingat, dan pack tersebut
harus dihabiskan seperti biasa. Bila 2 atau lebih pil lupa diminum, maka pack
pil harus tetap dihabiskan dan metode kontrasepsi lain harus digunakan, seperti
kondom untuk mencegah kehamilan.
b.
Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang
dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika
menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1
minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir
terjadi dalam waktu lebih dari 28
minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan. Pil KB tidak
berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan
antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB. Obat
anti-kejang (fenitoin dan fenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan
perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB. Beberapa kondisi dimana kontrasepsi
oral kombinasi tidak boleh diigunakan pada wanita dengan : menyusui atau kurang
dari 6 minggu setelah melahirkan, usia >35 tahun dan merokok 15 batang
sehari, faktor risiko multipel untuk penyakit jantung (usia tua, merokok,
diabetes, hipertensi) , tekanan darah sistolik ≥ 160 atau TD diastolik ≥ 100
mmHg, riwayat trombosis vena dalam atau emboli paru, operasi besar dengan
istirahat lama di tempat tidur , riwayat sakit jantung iskemik, stroke,
penyakit jantung katup komplikasi, migrain dengan gejala neurologi fokal
(dengan aura), migrain tanpa gejala neurologi fokal dan usia = 35 tahun,
riwayat kanker payudara, diabetes dengan nefropati, retinopati, neuropati,
penyakit vaskular, atau diabetes > 20 tahun, sirosis berat, kanker hati
-
Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 0,1 – 5 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
-
Keuntungan
: sangat efektif, mencegah kanker indung telur dan kanker endometrium,
menurunkan ketidakteraturan menstruasi dan anemia yang berkaitan dengan
menstruasi, menghaluskan kulit dengan jerawat sedang.
-
Kerugian
: tidak direkomendasikan untuk menyusui, tidak melindungi dari Penyakit Menular
Seksual (PMS), harus diminum setiap hari, membutuhkan resep dokteran.
-
Efek
samping lokal : mual, nyeri tekan pada payudara, sakit kepala.
-
Efek
samping : perdarahan tidak teratur (umumnya menghilang setelah 3 bulan
pemakaian), meningkatkan tekanan darah (dapat kembali normal bila oral
kombinasi dihentikan), bekuan darah pada vena tungkai (3-4 kali pada pil KB
dosis tinggi), meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, risiko stroke (pada
wanita usia > 35 tahun).
-
Pengembalian
kesuburan : ketika dihentikan maka kesuburan akan kembali seperti semula.
Kesuburan ini bervariasi, dalam waktu 3-12 bulan setelah dihentikan maka tidak
ada perbedaan kesuburan antara wanita yang memakai kontrasepsi oral dan yang
tidak.
c. Kontrasepsi oral progestin (pil) : Dimana suatu pil yang berisi hormon estrogen dan
progesteron atau progesteron saja yang diminum setiap hari selama 21 atau 28
hari yang bekerja menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur
perempuan dari indung telur, mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel
mani/sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim, dan menipiskan lapisan
endometrium/ selaput lendir di vagina dengan tingkat keberhasilan/ efektivitas
92-99%. Kontrasepsi ini diberikan pada wanita yang menginginkan kontrasepsi
oral namun tidak bisa menggunakan oral kombinasi karena pengaruh estrogen dapat
membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui.
-
Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 0,5 – 5 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama.
-
Keuntungan
: mula kerja cepat (24 jam setelah pemakaian pil), menurunkan kejadian
menoragia dan anemia. Dapat digunakan pada wanita menyusui. Mencegah terjadinya
kanker endometrium, tidak memiliki efek samping yang berkaitan dengan estrogen
(bekuan darah di vena tungkai).
-
Kerugian
: harus diminum di waktu yang sama setiap hari, kurang efektif dibandingkan
oral kombinasi, membutuhkan resep dokter.
-
Efek
samping : penambahan berat badan, jerawat, kecemasan, angka kejadian terjadinya
perdarahan tidak teratur tinggi.
-
Pengembalian
kesuburan cepat ketika pil dihentikan
b. Kontrasepsi suntikan progestin: Hormon progesteron yang disuntikkan ke
bokong/otot panggul lengan atas setiap 3 bulan atau hormon estrogen yang
disuntikkan setiap satu bulan sekali. Cara kerja suntikan adalah mencegah
lepasnya sel telur dari indung telur perempuan, mengentalkan lendir mulut rahim
sehingga spermatozoa (sel mani) tidak masuk ke dalam rahim, menipiskan
endometrium/selaput lendir sehingga tidak siap untuk hamil. Dengan tingkat
keberhasilan/efektifitas lebih dari 99%. Mencegah kehamilan dengan mekanisme yang sama seperti progestin pil namun
kontrasepsi ini menggunakan suntikan intramuskular (dalam otot <bokong
atau lengan atas>). Yang sering digunakan adalah medroxyprogesterone asetat
(Depo-Provera), 150 mg yang diberikan setiap 3 bulan.
-
Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 0,3 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama.
-
Keuntungan :
mula kerja cepat dan sangat efektif, bekerja dalam waktu lama, tidak mengganggu
menyusui, dapat dipakai segera setelah keguguran atau setelah masa nifas.
-
Kerugian
: suntikan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan secara teratur, tidak
melindungi dari PMS.
-
Efek
samping lokal :
peningkatan berat badan, rambut rontok.
-
Efek
samping : tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme
lemak, ketidakteraturan menstruasi termasuk menometroragi (umumnya beberapa bulan
pertama) dan amenorea ( 1 tahun pertama), jika pemakaian suntikan KB
dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6
bulan-1 tahun.
-
Pengembalian
kesuburan 5-7 bulan setelah penghentian suntikan
c. Kontrasepsi suntikan estrogen-progesteron : suntikan ini diberikan secara intramuskular setiap bulan, mengandung 25 mg
depo medroxyprogesteron asetat dan 5 mg estradiol cypionat. Mekanisme kerja,
efek samping, kriteria, dan keamanan sama seperti kontrasepsi oral kombinasi.
Siklus menstruasi terjadi lebih stabil setiap bulan. Pengembalian kesuburan
tidak selama kontrasepsi suntikan progestin.
a. Implant progestin : Satu kapsul, dua kapsul dan enam kapsul yang dimasukkan ke bawah
kulit lengan atas secara perlahan melepaskan hormon progesteron selama 3 atau 5
tahun. Dengan cara kerja menghambat terjadinya ovulasi, menyebabkan
endometrium/selaput tidak siap untuk nidasi/menerima pembuahan, mempertebal
lendir serviks/rahim, menipiskan lapisan endometrium/selaput lendir dengan
tingkat keberhasilan 97-99%. Yang mengandung 36mg levonorgestrel yang dimasukkan ke dalam kulit lengan
wanita. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum
dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan. Kapsul ini
melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya
dipasang selama 5 tahun. Mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya
ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur), mempertebal lendir mukosa
leher rahim, mengganggu pergerakan saluran tuba, dan menghalangi pertumbuhan
lapisan endometrium. Kontrasepsi ini efektif dalam waktu 48 jam setelah
diimplan dan efektif selama 5-7 tahun.
Gambar 35.
Implant
-
Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 0,05 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan
pertama.
-
Keuntungan
: Sangat efektif, bekerja untuk jangka waktu lama.
-
Kerugian
: Membutuhkan prosedur operasi kecil untuk pemakaian dan pelepasan, tidak
melindungi dari PMS.
-
Efek
samping lokal : Sakit kepala, payudara menjadi keras, peningkatan berat
badan, kerontokan rambut, jerawat, perubahan mood.
-
Efek
samping : Gangguan metabolisme lemak, hirsutisme,
gangguan menstruasi (memanjang, tidak teratur).
-
Kesuburan
baru kembali 1 bulan setelah kapsul diambil
b. Kontrasepsi Patch: Patch ini didesain untuk melepaskan 20µg
ethinyl estradiol dan 150 µg norelgestromin. Mencegah kehamilan dengan cara
yang sama seperti kontrasepsi oral (pil). Digunakan selama 3 minggu, dan 1
minggu bebas patch untuk siklus menstruasi.
Gambar 36. Kontrasepsi Patch
1.
Kontrasepsi Barrier
(penghalang)
a. Kondom (pria dan
wanita) àdalah metode yang
mengumpulkan air mani dan sperma di dalam kantung kondom dan mencegahnya
memasuki saluran reproduksi wanita. Kondom pria harus dipakai setelah ereksi dan
sebelum alat kelamin pria penetrasi ke dalam vagina yang meliputi separuh
bagian penis yang ereksi. Tidak boleh terlalu ketat (ada tempat kosong di ujung
untuk menampung sperma). Kondom harus dilepas setelah ejakulasi.
Cara
pemakaian kondom :
-
Gunakan kondom seiap kali berhubungan
seksual
-
Buka kondom secara perlahan untuk mencegah
kerusakan (jangan menggunakan gigi atau benda tajam)
-
Pasang kondom dalam keadaan penis ereksi
dan sebelum kontak dengan pasangan
-
Pastikan tidak ada udara yang terjebak di
ujung kondom
-
Pastikan penggunaan pelumas yang cukup
(dapat menggunakan pelumas tambahan)
-
Gunakan hanya pelumas dengan bahan dasar
air ketika menggunakan kondom (pelumas dengan bahan dasar minyak dapat
melemahkan lateks)
-
Pegang kondom dengan hati-hati setelah
ejakulasi, dan untuk mencegah terlepasnya kondom, keluarkan kondom dari vagina
dalam keadaan penis ereksi
· Efktivitas : kehamilan terjadi pada 3-14
per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
· Keuntungan : dapat digunakan selama
menyusui, satu-satunya kontrasepsi yang mencegah PMS, infeksi GO, klamidia
· Kerugian : kegagalan tinggi bila
tidak digunakan dengan benar, alergi lateks pada orang yang sensitif
Gambar 37. Kontrasepsi Kondom
b.
Diafragma dan cervical cap : kontrasepsi penghalang
yang dimasukkan ke dalam vagina dan mencegah sperma masuk ke dalam saluran
reproduksi. Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang
fleksibel. Diafragma diletakkan posterior dari simfisis pubis sehingga serviks
(leher rahim) tertutupi semuanya. Diafragma harus diletakkan minimal 6 jam
setelah senggama. Cervical cap (penutup serviks) adalah kop bulat yang
diletakkan menutupi leher rahim dengan perlekatan di bagian forniks. Terbuat
dari karet dan harus tetap di tempatnya lebih dari 48 jam
· Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 6-40 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
· Keuntungan : dapat digunakan selama
menyusui, tidak ada risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS
· Kerugian
: angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari
tenaga kesehatan, ketidaknyamanan
Gambar 38. Kontrasepsi Diafragma dan Cervical
Cap
2.
Spermisida
Agen yang menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan motilitas
(pergerakan sperma). Tipe spermisida mencakup foam aerosol, krim, vagina
suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan
seksual. Terutama mengandung nonoxynol 9
·
Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 6-26 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
·
Keuntungan
: tidak mengganggu kesehatan, berfungsi sebagai pelumas, dapat mencegah PMS
bakterial
·
Kerugian
: angka kegagalan tinggi, dapat meningkatkan transmisi virus HIV, hanya
efektif 1-2 jam.
3.
Metode Ritmik
Metode ritmik adalah metode dimana pasangan suami istri menghindari berhubungan
seksual pada siklus subur seorang wanita. Ovulasi (pelepasan sel telur
dari indung telur) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah
dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan
selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa
terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.
a.
Metode
ritmik kalender merupakan
metode dimana pasangan menghindari berhubungan seksual selama periode subur
wanita berdasarkan panjang siklus menstruasi, kemungkinan waktu ovulasi, jangka
waktu sel telur masih dapat dibuahi, dan kemampuan sperma untuk bertahan di
saluran reproduksi wanita. Periode subur seorang wanita dihitung dari : (siklus
menstruasi terpendek – 18) dan (siklus menstruasi terpanjang -
11).Contoh: bila siklus terpendek seorang wanita adalah 25 hari, dan
siklus terpanjangnya 29 hari, maka periode suburnya adalah (25 – 18) dan (29 –
11) yang berarti hubunan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-7 sampai
hari ke-18 setelah menstruasi.
b.
Metode
lendir serviks adalah
metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode
subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin. Abstinensia (tidak
melakukan hubungan seksual) diperlukan selama menstruasi, setiap hari selama
periode preovulasi (berdasarkan lendir serviks), dan sampai waktu lendir masa
subur muncul sampai 3 hari setelah lendir masa subur itu berhenti.
c.
Metode
pengukuran suhu tubuh
berdasarkan perubahan temperatur. Pengukuran dilakukan pada suhu basal (suhu
ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu basal akan menurun
sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1° Celsius) setelah ovulasi.
Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan sejak hari pertama menstruasi sampai
3 hari setelah kenaikan dari temperatur.
· Efektivitas : kehamilan terjadi pada 9-25
per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
· Keuntungan : tidak ada efek samping
gangguan kesehatan,ekonomis
· Kerugian : angka kegagalan tinggi,
tidak melindungi dari PMS, menghambat spontanitas, membutuhkan siklus
menstruasi teratur.
4.
Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi
Disebut juga coitus interruptus. Pada metode ini, pria
mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi
(pelepasan sperma ketika mengalami orgasme). Metode ini kurang dapat
diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan
pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
5.
Metode amenorea menyusui
Selama menyusui, penghisapan air susu oleh bayi menyebabkan perubahan
hormonal dimana hipotalamus mengeluarkan GnRH yang menekan pengeluaran hormone
LH dan menghambat ovulasi. Ini adalah metode yang efektif bila kriteria
terpenuhi : menyusui setiap 4 jam pada siang hari, dan setiap 6 jam pada malam
hari. Makanan tambahan hanya diberikan 5-10% dari total.
·
Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 2 per 100 wanita pada 6 bulan setelah melahirkan, 6
per 100 wanita setelah 6-12 bulan setelah melahirkan
·
Keuntungan
: pencegahan kehamilan segera setelah melahirkan, tidak mengganggu kesehatan,
ekonomis, merangsang seorang wanita untuk menyusui
·
Kerugian
: tidak sepenuhnya efektif, harus memenuhi criteria, tidak melindungi dari PMS.
6.
Kontrasepsi darurat
a. Kontrasepsi darurat hormonal àdalah estrogen dosis tinggi atau progestin
diberikan dalam waktu 72 jam setelah senggama tidak terproteksi, dengan cara
kerja mencegah ovulasi dan menyebabkan perubahan di endometrium. 4 pil
kombinasi yang mengandung 30-35μg ethinyl estradiol, diulangi 12 jam kemudian.
2 pil kombinasi mengandung 50μg levonorgestrel, diulangi 12 jam kemudian. Tidak
boleh digunakan pada wanita yang alergi kontrasepsi pil hormonal. Tidak boleh
digunakan sebagai kontrasepsi rutin.
· Efektivitas
: kehamilan terjadi pada 2 per 100 wanita pada bila digunakan dalam waktu 72
jam
·
Keuntungan : sangat efektif untuk situasi darurat
·
Kerugian : mual hebat dan perdarahan
b.
Kontrasepsi
darurat IUD àdalah dimasukkan 5
hari setelah senggama tidak terproteksi untuk mengganggu implantasi, kehamilan
terjadi kurang dari 1 per 100 wanita bila dimasukkan dalam waktu 5 hari.
Gambar
39. Pemasangan IUD
7.
Sterilisasi / KONTAP
a.
Pengertian
Kontrasepsi mantap
(kontap ) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu
yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan
suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan
sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan
kontap pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita
) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi.
Kontrasepsi
mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi,
yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak
dapat dibuahi oleh sperma. Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda
Operasi Pria) atau vasektomi., yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan
saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.
b.
Cara Kerja
- Tubektomi
(MOW) Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup
Gambar 40. Tubektomi (MOW)
-
Vasektomi (MOP)
Gambar 41. Vasektomi (MOP)
Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma
c. Keuntungan
Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan
kontrasepsi lain adalah : Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan
dengan cara kontrasepsi lain, Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali
tindakan saja, Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan
merupakan cara kontrasepsi yang permanen, Lebih ekonomis, karena hanya
memrlukan biaya untuk satu kali tindakan saja. Secara khusus keuntungan kontap
wanita dan pria adalah :
Keuntungan Tubektomi(MOW) :
- Sangat
efektif dan “permanen”
- Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
- Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
-
Tidak mempengaruhi proses menyusui
- Pembedahan sederhana, dapat dilakukan
dengan anestesi lokal
-
Tidak menggangu hubungan seksual
Keuntungan Vasektomi
(MOP)
-
Sangat efektif dan “permanen”
- Tidak ada efek samping dalam jangka
panjang
- Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
-
Tidak menggangu hubungan seksual
- Tindakan bedah yang aman dan sederhana
d.
Kerugian
Tubektomi (MOW)
Tubektomi (MOW)
- Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka
pendek setelah tindakan
-
Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan
Vasektomi (MOP)
- Tidak dapat dilakukan pada orang yang
masih ingin memiliki anak
- Harus ada tindakan pembedahan minor.
e. Syarat
Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
1. Sukarela
Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela
menerima pelayanan kontap; artinya sedcara sadar dan dengan kemauan sendiri
memilih kontap sebagai cara kontraseps
2. Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat
bahagia : artinya : calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan
harmonis dan telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat
rohani dan jasmani, bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil
paling sedikit, umur sekitar 2 tahun, umur isteri paling muda sekitar 25
tahun
3. Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat
kesehatan; artinya tidak ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk
menjalani kontap. Oleh karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih
dahulu kesehatannya oleh dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk
dikontap atau tidak. Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus
mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir
persetujuan tindakan medik (Informed Consent).
f.
Yang Dapat Menjalani
Tubektomi (MOW)
-
Usia lebih dari 26 tahun
-
Sudah punya anak cukup (2 anak),
ank terkecil harus berusia minimal 5 (lima) tahun
-
Yakin telah mempunyai keluarga yag
sesuai dengan kehendaknya
-
Pada kehamilannya akan menimbulkan
risiko kesehatan yang serius
-
Ibu pasca persalinan
-
Ibu pasca keguguran
Vasektomi (MOP) Untuk laki-laki
subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi
g.
Yang Sebaiknya Tidak
Menjalani
Tubektomi ( MOW )
-
Hamil (sudah terdeteksi atau
dicurigai)
-
Menderita tekanan darh
tinggi
-
Kencing manis (diabetes)
-
Penyakit jantung
-
Penyakit paru-paru
- Perdarahan vaginal yang belum
terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
- Infeksi
sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol)
- Ibu yang tidak boleh menjalani
pembedahan
-
Kurang pati
mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan
-
Belum memberikan persetujuan tertulis
Vasektomi (MOP)
-
Infeksi
kulit atu jamur di daerah kemaluan
-
Menderita kencing
manis
-
Hidrokel atau varikokel yang besar
-
Hernia inguinalis
-
Anemia berat, ganguan pembekuan darah
atau sedang menggunakan antikoagulansia.
h.
Waktu pelaksanaan
Tubektomi (MOW)
-
Setiap waktu selama siklus
menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil
-
Hari
ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
-
Pascapersalinan
-
Minilap:
di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
-
Laparoskopi:
tidak tepat unntuk klie-klien pasca persalinan
-
Pasca keguguran
-
Triwulan pertama: dalam wakru 7
hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik) minilap atau laparoskopi)
-
Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari
sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvik (minilap saja)
Vasektomi
(MOP)
-
Tidak
ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting sudah
memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan kesehatan.
-
Istri beresiko tinggi
i.
Tempat Pelayanan
Tubektomi (MOW)
Rumah sakit. Jika ada keluhan, pemakai harus ke Rumah Sakit
Vasektomi (MOP)
Vasektomi (MOP)
Rumah Sakit, puskesmas dan klinik KB.
j.
Persiapan Sebelum Tindakan
Tubektomi (MOW)
Hal-hal yang perlu dilakukan
oleh calon peserta kontap wanita adalah:
1.
Puasa
mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum
operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan lambung agar makan
obat maag sebelum dan sesudah puasa
2.
Mandi
dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai bersih, dan juga
daerah perut bagian bawah
3.
Tidak
memakai perhiasan, kosmetik, cat kuku, dll
4.
Membawa
surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di cap jempol
5.
Menjelang
operasi harus kencing terlebih dahulu
6.
Datang
ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota keluarga; sebaiknya
suami.
Vasektomi (MOP)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
1.
Tidur dan istirahat cukup
2.
Mandi dan memebersihkan daerah
sekitar kemaluan
3. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke
klinik
4. Datang ke klinik tempat operasi dengan
pengantar
5. Jangan lupa membawa surat persetujuan
isteri yang ditandatangani atau cap jempol.
kenapa tubektomi di lakukan pada hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi?
BalasHapus