Oleh: Safitri Wulan Rahayu
KONTRASEPSI
SUNTIK
Definisi
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah
terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal
jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang
efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu
untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak
hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai
pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk
penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
Jenis KB Suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara
lain: Cyclofem dan Depo provera,
Depogeston
1.
Cyclofem
Suntikan
kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, kombinasi 25 mg
depomedroxy progesterone acetat dan 10 mg estradiol cyplonate yang diberikan satu bulan sekali.
Cara kerja
Pemberian hormon progestin akan
menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma. Hormon tersebut juga mencegah pematangan dan pelepasan sel telur.
Endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar.
Selain itu akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.
Efektifitas
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi
sementara, macam-macam suntikan tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan
angka kegagalan kurang dari 0,1-0,4 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.
Keuntungan
a.
Sangat efektif (99,6%)
b.
Risiko kesehatan kecil
c.
Tidak berpengaruh terhadap
hubungan suami isteri
d.
Periksa dalam tidak dibutuhkan
pada saat pemeriksaan awal
e.
Klien tidak perlu menyimpan
obat suntik
f.
Tidak mempengaruhi pemberian
ASI, kecuali suntikan Cyclofem
g.
Reaksi suntik sangat cepat
(<24 jam)
h.
Dapat digunakan oleh wanita tua
(>35 tahun), kecuali Cyclofem
i.
Mencegah kehamilan ektopik
j.
Jangka panjang
k.
Sangat efektif walaupun klien
terlambat suntik 1 minggu dari jadwal yang telah ditentukan
l.
Sangat berguna untuk klien yang
tidak ingin hamil lagi, tetapi belum bersedia
untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).
Kerugian
a.
Kemungkinan terlambatnya
pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
b.
Harus kembali ke sarana
pelayanan.
c.
Tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
d.
Permasalahan berat badan
merupakan efek samping tersering
e.
Dapat menyebabkan
ketidakteraturan masalah haid
f.
Tidak menjamin perlindungan
terhadap penularan penyakit menular seksual, hepatitis B, atau infeksi HIV.
g.
Mual, sakit kepala, nyeri
payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan
kedua atau ketiga.
h.
Efektivitas berkurang bila
digunakan bersamaaan dengan obat-obat epilepsi dan obat tuberklosis.
i.
Dapat terjadi efek samping yang
serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan
kemungkinan timbulnya tumor hati.
j.
Kemungkinan terlambat pemulihan
kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Manfaat Kesehatan
a.
Menurunnya jumlah darah haid
setiap bulan, menurunkan nyeri perut.
b.
Mengurangi kemungkinan penyakit
kurang darah akibat kekurangan zat besi.
c.
Mengurangi tanda atau gejala
sindroma haid
d.
Dapat melindungi kemungkinan
penyakit radang panggul dan kanker indung telur karena progestin menyebabkan
mukus serviks menebal, sehingga memepersulit penularan infeksi dari liang senggama
atau serviks untuk mencapai saluran telur (penekanan ovulasi akan menyebabkan
berkurangnya stimulasi dari sel epitel ovarium).
e.
Mencegah terjadinya kanker
endomertrium
f.
Dapat digunakan pada wanita
yang mempunyai penyakit darah sickle cell anemia
g.
Dapat meningkatkan jumlah ASI
pada ibu yang menyusui
Indikasi Kontrasepsi Suntik
a.
Klien menghendaki pemakaian
kontrasepsi jangka panjang atau telah mempunyai cukup anak sesuai keinginan
tetapi belum ingin, belum siap atau belum bisa ikut tubektomi saat ini. Rasional,
suntikan KB
adalah metoda kontrasepsi jangka panjang, efektif, dapat digunakan untuk jangka
panjang (tak terbatas), pada pemakaian tidak menyebabkan permasalahan medis
yang serius.
b.
Klien menghendaki pemakaian
kontrasepsi yang tidak perlu dipakai setiap hari atau setiap bersenggama.
Rasional, suntikan KB tidak perlu diberikan
setiap hari atau ketika akan bersenggama. Para wanita yang menghadapi
permasalahan dengan pemakaian cara-cara sederhana atau pelupa dalam minum pil
setiap hari dapat dianjurkan untuk memakai kontrasepsi suntik. Setelah
mendapatkan suntikan, maka yang dibutuhkan peserta suntik adalah mengingat
waktu suntik ulang apakah 1, 2, atau 3 bulan tergantung pada jenis kontrasepsi
uang dipakai.
c.
Klien tidak dapat memakai
kontrasepsi yang mengandung esterogen, atau kalau meminumnya maka akan timbul
gejala-gejala komplikasi pemakaian esterogen. Rasionalnya, biasanya komplikasi atau
efek samping disebabkan oleh komponen esterogen yang ada. Untuk itu, dapat
dipakai suntikan KB yang hanya mengandung hormon progestin, sehingga cara ini
dapat dipakai sebagai alternatif pilihan bagi peserta yang tidak tahan hormon
esterogen.
d.
Klien sedang menyusui dan
membutuhkan kontrasepsi yang sesuai. Rasionalnya, menyusui tidak akan terpengaruh dengan pemakaian
kontrasepsi suntik progestin, bahkan pada beberapa penelitian didapatkan bahwa
pemakaian kontrasepsi suntik akan meningkatkan kuantitas ASI walaupun pemakaian
kontrasepsi hormonal bukanlah pilihan utama bagi ibu yang menyusui,
pemakaiannya tidak akan menyebabkan perubahan secara klinik baik pada
perumbuhan dan perkembangan BBL maupun pemakaian setelah 6 minggu persalinan.
Yang Boleh
Menggunakan Suntikan Kombinasi
a.
Usia reproduksi
b.
Telah memiliki anak, ataupun
yang belum memiliki anak
c.
Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan
efektivitas yang tinggi
d.
Menyusui ASI pascapersalinan
lebih dari 6 bulan
e.
Pascapersalinan dan tidak
menyusui
f.
Anemia
g.
Nyeri haid hebat
h.
Haid teratur
i.
Riwayat kehamilan ektopik
j.
Sering menggunakan pil
kontrasepsi
Yang Tidak Boleh
Menggunakan Suntikan Kontrasepsi
a.
Hamil atau diduga hamil
b.
Menyusui di bawah 6 minggu
pascapersalinan
c.
Perdarahan pervaginam yang
belum jelas penyebabnya
d.
Penyakit hati akut
e.
Usia lebih dari 35 tahun yang
merokok
f.
Riwayat penyakit jantung,
stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (lebih dari 180/110 mmHg)
g.
Kelainan pembuluh darah yang
menyebabkan sakit kepala atau migraine
h.
Keganasan payudara
Waktu Mulai
menggunakan Suntikan Kombinasi
a.
Suntikan pertama dapat
diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
b.
Bila suntikan pertama diberikan
setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual
selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.
c.
Bila klien tidak haid, suntikan
pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut
tidak hamil.
d.
Bila klien pascapersalinan 6
bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja
dapat dipastikan tidak hamil
e.
Bila pascapersalinan lebih dari
6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan,
asal saja dipastikan tidak hamil.
f.
Bila pascapersalinan kurang
dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri suntikan kombinasi.
g.
Bila pascapersalinan 3 minggu,
dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi.
h.
Ibu yang sedang menggunakan
kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi
hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya
secara benar, suntikan kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu haid
i.
Bila kontrasepsi sebelumnya juga
kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan
kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal
kontrasepsi sebelumnya.
2.
Depo provera, Depogeston
Medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan
kontrasepsi parenteral/mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif. Diberikan per 3 bulan.
Komposisi
Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA)
dalam air :
a.
Tiap vial berisi 3 ml suspensi
(150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
b.
Tiap vial berisi 1 ml suspensi
(150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
Cara Kerja
a. Mencegah ovulasi
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
c.
Menjadikan selaput lendir rahim
tipis
d.
Menghambat pengangkutan gamet
oleh tuba
Efektivitas
Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang
sangat tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal
penyuntikan dilakukan sesuai jadwal dan secara teratur.
Keuntungan
a. Sangat efektif
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c.
Tidak berpengaruh terhadap
hubungan seksual
d.
Tidak mengandung esterogen
sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan
pembekuan darah
e.
Tidak memiliki pengaruh
terhadap ASI
f.
Sedikit efek samping
g.
Klien tidak perlu menyimpan
obat suntik
h.
Dapat digunakan oleh perempuan
usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause
i.
Membantu mencegah kanker
endometrium dan kehamilan ektopik
j.
Menurunkan kajadian penyakit
jinak payudara
k.
Mencegah beberapa penyebab
penyakit radang panggul
l.
Menurunkan krisis anemia bulan
sabit
Kekurangan
a.
Sering ditemukan gangguan haid,
seperti :
1)
Siklus haid yang memendek atau
memanjang
2)
Perdarahan yang banayk atau
sedikit
3)
Perdarahan tidak teratur atau
perdarahan bercak
4)
Tidak haid sama sekali
b.
Klien sangat bergantung pada
tempat sarana pelayanan kesehatan
c.
Tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
d.
Permasalahan berat badan
merupakan efek samping tersering
e.
Tidak menjamin perlindungan
terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
f.
Terlambatnya kembali kesuburan
setelah penghentian pemakaian
g.
Terlambatnya kembali kesuburan
bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan
karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya.
Yang Dapat
Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin
a.
Usia reproduksi
b.
Menghendaki kontrasepsi jangka
panjang dan memiliki efektivitas tinggi
c.
Menyusui dan membutuhkan
kontrasepsi yang sesuai
d.
Setelah melahirkan dan tidak
menyusui
e.
Setelah abortus atau keguguran
f.
Perokok
g.
Tekanan darah kurang dari
180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia
h.
Menggunakan obat untuk epilepsi
atau obat tuberklosis
i.
Tidak dapat menggunakan
kontrasepsi yang mengandung esterogen
j.
Sering lupa menggunakan pil
kontrasepsi
k.
Mendekati usia menopause
Yang Tidak Boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin
a.
Hamil atau dicurgai hamil
b.
Perdarahan pervaginam yang
belum jelas penyebabnya
c.
Tidak dapat menerima terjadinya
gangguan haid
d.
Menderita kanker payudara
e.
Diabetes melitus
Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron
yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone
yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depo. Noristerat termasuk
dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti
kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program
postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
Interaksi Obat
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin
dapat meningkatkan eliminasi dari medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan
konsentrasi medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan
efektivitas medroxyprogesterone.
Cara Penyimpanan
Disimpan dalam suhu 20-25°C
Cara Pemberian
a.
Waktu Pemberian
1)
Setelah melahirkan : 6 minggu
pasca persalinan
2)
Setelah keguguran : segera
setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil
lagi)
3)
Dalam masa haid : Hari pertama
sampai hari ke-5 masa haid
b.
Lokasi Penyuntikan dengan i.m
sampai daerah glutus
1)
Daerah bokong/pantat
2)
Daerah otot lengan atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar